Mita Ayu Lestari

Sekarang ini kata teknologi sudah di kenal dimana - mana oleh semua orang. Karena semua kota, bahkan negara telah menggunakan teknologi. Dan teknologi yang ada sekarang sudah banyak sekali. Karena semakin berkembangnya zaman, semakin tinggi pula tingkat macam - macam teknologi yang di produksi. Sebelum mengenal lebih jauh macam - macam teknologi, kita akan membahas tentang definisi teknologi.Teknologi memiliki banyak definisi. Salah satunya ia pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material, dan proses yang menolong manusia untuk menyelesaikan suatu masalah. Sebagai aktivitas manusia, teknologi telah mulai sebelum sains dan teknik.
 
Kata teknologi, sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru di temukan. Meskipun demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut teknologi. Definisi tentang teknologi yang lainnya, dalam ilmu ekonomi ialah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita. Dalam bagaimana untuk menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan, dan pengetahuan kita tentang apa yang di produksi. Oleh sebab itu, kita dapat melihat perkembangan teknologi pada saat perkembangan teknik kita meningkat. Teknologi sebagai salah satu perkembangan peradaban dan kebudayaan sudah tidak dapat dihindari untuk terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi tidak mengenal usia dan tempat. 

Di Indonesia atau dibelahan dunia manapun akan terimbas dan merasakan perkembangan teknologi tersebut. Tapi sayang perkembangan teknologi tersebut tidak dapat ditahan atau dihentikan sejenak bagi mereka yang belum siap menghadapi perkembangan teknologi tersebut, bahkan muncul wacana “tertinggal jaman” dikalangan masyarakat jika tidak mampu mengikuti perkembangan terknologi tersebut. Kita sebagai pribadi kadang memiliki atau sedikitnya punya keinginan dengan sesuatu yang kadang hal tersebut bukanlah suatu kebutuhan, hal inilah yang justru membuat teknologi sangat tidak bermanfaat bahkan dapat membuat orang yang mempunyai sarana yang katanya “canggih” menjadi bumerang. Sisi negatif dari teknologi justru perlahan tapi pasti terkuak, terkuasai, dan tertransfer tanpa sengaja kepada generasi berikutnya.
 
Hal ini dikarena tidak sadarnya kita bahwa suatu perangkat teknologi baru tersebut sungguh bukan suatu kebutuhan bagi kita, hanya sekedar keinginan yang terpenuhi. Contoh kecil dan mungkin teramat kecil dari teknologi yang ada sekarang adalah handphone. Sekitar tahun 80 sampai 90 an, handphone hanya dimiliki oleh mereka - mereka yang mempunyai kelebihan uang. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi handphone yang tadinya hanya berbasis teks, kini sudah mempu bersuara bahkan lebih dari itu, mungkin orang sekarang menyebutnya dengan multimedia. Dan sekarang sudah banyak sekali orang yang menggunakan handphone, bahkan tukang becak sekalipun banyak yang sudah memiliki handphone. Selain itu, disekeliling kita sekarang, bukanlah suatu hal aneh jika anak sekolah seusia SD sampai SMA sudah terbiasa dengan handphone bahkan lebih pintar dari orang tua mereka. Ini sebenarnya justru membuat perkembangan teknologi tak terbendung. Hal ini mengingatkan pada kata - kata Albert Enstein, yaitu “Teknologi tanpa agama buta”.
 
Teknologi berkembang tanpa “pagar” baik dari sisi positif maupun sisi negatif, keduanya berjalan hampir beriringan atau bahkan ada yang lebih maju salah satu sisinya. Jika hal itu positif akan membuat kita jadi bangsa atau generasi yang maju. Tapi lain halnya jika sisi negatif yang ter-explore, hal inilah yang justru akan menghancurkan kita dan generasi kita jurang yang paling dalam. Selain itu, imajinasi adalah cikal bakal dari suatu teknologi. Karena, suatu teknologi tercipta karena adanya daya imajinasi manusia yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemudahan. Tapi anehnya hal ini justru terbalik dengan keadaan generasi penerus atau siswa-siswi yang ada disekitar kita sekarang. Generasi sekarang menjadi generasi yang tidak mempu berimajinasi, justru menjadi generasi yang instan.
Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar